Blogger Widgets

Kamis, 08 Oktober 2015

Konflik dan Peran Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) dalam Lingkup Kebudanan



Status sosial atau kedudukan merupakan posisi seseorang secara umum dimasyarakat dalam berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan peranan sosial merupakan aspek yang timbul dari status sosial tersebut. Dalam kehidupan, peran berfungsi sebagai pengatur perilaku seseorang. Orang tersebut akan berusaha menyesuaikan perilaku dirinya dengan perilaku orang di sekitarnya.
Seseorang dapat memiliki beberapa status/kedudukan karena memiliki beberapa pola kehidupan. Beragam status yang dimiliki seseorang bias mempunyai pertentangan atau konflik.
 
Pada bagan “Status dan Peran” diatas, dapat dijumpai konflik-konflik dari tugas dan tanggung jawab seorang wanita yang memiliki status sebagai seorang bidan, ketua PKK, dan sebagai seorang ibu.
Seorang wanita berstatus sebagai ketua PKK memiliki peran untuk menghadiri rapat PKK. Dan di saat yang sama ia juga memiliki status sebagai seorang bidan yang memiliki peran untuk membantu persalinan seorang ibu. Dan pada saat yang sama pula ia juga berstatus sebagai seorang ibu yang harus mengurus anaknya yang sedang sakit. Ketiga status dan peran ini harus dijalankan seluruhnya dan sama-sama tidak dapat ditinggalkan.
Keadaan ini akan menimbulkan koflik yang memaksa wanita seolah harus memilih manakan yang paling penting dan harus dikerjakan. Padahal ketiga-tiganya penting dan tidak dapat ditinggalkan. Sebenarnya konflik ini memiliki solusi terbaik yang dapat dilakukan tanpa harus meninggalkan salah satunya.
Pertama, ia memiliki status sebagai ketua PKK yang harus menghadiri rapat PKK. Menurut saya ia dapat meminta ijin untuk tidak menghadiri rapat tersebut jika rapat itu dianggap tidak terlalu penting. Selain itu ia dapat mengajukan saran agar rapat tersebut dapat diubah waktunya ke hari libur. Melihat statusnya sebagai seorang ketua otomatis seluruh kegiatan harus melewati persetujuannya agar dapat dilakukan. Jika rapat tersebut sangatlah penting dan mendesak maka ia dapat mengutus wakil ketua untuk menggantikannya dalam rapat tersebut. Selain itu ia tetap dapat meminta materi dan hasil rapat dari notulen rapat tersebut.
Selain itu, ia juga memiliki status sebagai bidan yang berperan dalam menolong kelahiran. Sebagai bidan yang merupakan status, kedudukan, dan profesi ia dituntut untuk bersikap professional. Sikap ini menuntut agar tidak mencampur adukkan urusan pribadi dan profesi dan menjadikan salah satunya sebagai alasan agar dapat menghindarinya. Sehingga menurut saya pertama kali yang dilakukan adalah meminta ijin untuk tidak dapat berangkat bekerja. Jika ijin tidak diberikan maka ia harus tetap mengerjakan profesi tersebut namun meminta agar dipulangkan lebih awal.
Selain itu ia juga berstatus sebagai ibu rumah tangga yang harus menjaga anaknya yang sedang sakit. Menurut saya ia dapat memeriksakan anaknya di pagi hari di puskesmas sebelum ia berangkat bekerja dan menyuruh seseorang untuk menggantikannya menjaga anak tersebut seperti kakek, nenek, saudara atau babysister. Ia dapat tetap memantau kondisi anaknya dari sang pengganti melalui telepon genggam, media sosial dan lain-lain. Selain itu ia juga seorang bidan dan sudah pasti mengetahui langkah terbaik untuk mengatasi anaknya melalui penggantinya. Memberikan pedoman dan langkah untuk merawat anaknya. Kemudian saat ia pulang dan anaknya masih sakit ia dapat membawanya ke rumah sakit. .
Dari beberapa penyelesaian diatas kita dapat memilah-milah mana yang dapat diterapkan dan mana yang tidak. Dari berbagai konflik yang muncul dari satus dan peran dalam interaksi sosial kita dituntut untuk mencari penyelesaian terbaik dalam mengatasi konflik tersebut. Penyelesaian tersebut tentu dapat ditemukan dengan mengetahui prioritas dan inti dari masalah tersebut tanpa melupakan profesionalisme kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar